Pada jurnal penjayi mengatakan bahwa : Kadar klorida yang tinggi, yang diikuti oleh kadar kalsium dan magnesium yang juga tinggi, dapat meningkatkan sifat korosivitas air.
Sumber Referensi Jurnal : http://eprints.unm.ac.id/11751/1/jurnal%20publikasi%20vol.%202%20no.%202%2C%202012.pdf Disebutkan bahwa air yang mengandung klorida dapat meniingkatkan sifat korosivitas pada air. Lalu bagaimana jika air yang mengandung korosif tersebut tidak sengaja terkonsumsi pada manusia, apa dampak yang terjadi pada tubuh manusia?
Jika tertelan, zat ini bersifat korosif, menyebabkan luka bakar hebat di mulut, tenggorokan, dan perut, dan menyebabkan kematian, sakit tenggorokan, muntah, dan diare.
Pada jurnal penyaji disebutkan bahwa menentukan kadar klorida dalam sampel larutan digunakan AgNO3 sebagai titran.
Lalu berdasarkan referensi yang saya dapatkan https://media.neliti.com/media/publications/481590-none-b9236de3.pdf menyebutkan bahwa metode fantus dapat menetapkan kadar klorida urin berdasarkan jumlah tetesan AgNO3.
Pertanyaan saya yaitu Bagaimana reaksi AgNO3 sebagai titran dapat menetapkan kadar klorida?
Penentuan kadar klorin dapat ditentukan dengan titrasi argentometri, yaitu titrasi dengan menggunakan perak nitrat sebagai titran dimana akan terbentuk garam perak yang sukar larut. Alasan dipilih metode argentometri karena senyawa yang akan dianalisis merupakan golongan halogenida sehingga memerlukan adanya endapan sebagai hasil akhir dari titrasi. Salah satu metode argentometri adalah metode Mohr, yaitu metode yang dipilih berdasarkan indikator yang digunakan dalam titrasi. Kadar halogenida yang akan dititrasi berada pada suasana netral dengan larutan baku perak nitrat dan penambahan larutan kalium kromat sebagai indikator. Pada permulaan titrasi akan terjadi endapan perak klorida dan setelah mencapai titik ekuivalen.
Pada jurnal penjayi mengatakan bahwa :
BalasHapusKadar klorida yang tinggi, yang diikuti oleh kadar kalsium dan magnesium yang juga tinggi, dapat meningkatkan sifat korosivitas air.
Sumber Referensi Jurnal :
http://eprints.unm.ac.id/11751/1/jurnal%20publikasi%20vol.%202%20no.%202%2C%202012.pdf
Disebutkan bahwa air yang mengandung klorida dapat meniingkatkan sifat korosivitas pada air. Lalu bagaimana jika air yang mengandung korosif tersebut tidak sengaja terkonsumsi pada manusia, apa dampak yang terjadi pada tubuh manusia?
Jika tertelan, zat ini bersifat korosif, menyebabkan luka bakar hebat di mulut, tenggorokan,
Hapusdan perut, dan menyebabkan kematian, sakit tenggorokan, muntah, dan diare.
Pada jurnal penyaji disebutkan bahwa menentukan kadar klorida dalam sampel larutan digunakan AgNO3 sebagai titran.
BalasHapusLalu berdasarkan referensi yang saya dapatkan https://media.neliti.com/media/publications/481590-none-b9236de3.pdf menyebutkan bahwa metode fantus dapat menetapkan kadar klorida urin berdasarkan jumlah tetesan AgNO3.
Pertanyaan saya yaitu Bagaimana reaksi AgNO3 sebagai titran dapat menetapkan kadar klorida?
Penentuan kadar klorin dapat ditentukan dengan titrasi argentometri, yaitu titrasi dengan menggunakan perak nitrat sebagai titran dimana akan terbentuk garam perak yang sukar larut. Alasan dipilih metode argentometri karena senyawa yang akan dianalisis merupakan golongan halogenida sehingga memerlukan adanya endapan sebagai hasil akhir dari titrasi. Salah satu metode argentometri adalah metode Mohr, yaitu metode yang dipilih berdasarkan indikator yang digunakan dalam titrasi. Kadar halogenida yang akan dititrasi berada pada suasana netral dengan larutan baku perak nitrat dan penambahan larutan kalium kromat sebagai indikator. Pada permulaan titrasi akan terjadi endapan perak klorida dan setelah mencapai titik ekuivalen.
Hapus